Part One
Lupakan sejarah PSMS Medan yang mengemparkan indonesia dengan permainan keras & sportif atau yang dikenal dengan nama "RAP-RAP".
THE KILLER julukan yang sangat mentereng pada saat itu membuat team kebanggaan kota medan sangat disegani lawan dalam setiap pertandingan.
Sekarang PSMS Medan bukan lagi sebuah klub sepakbola kebanggaan sebagian anak medan,krisis keuangan,krisis kepercayaan diri serta krisis prestasi kerap melanda team yang terbentuk pada 21 April 1950 ini.
40 Klub yang katanya memiliki PSMS Medan saat ini kerap menjadi batu sandungan dalam pemilihan figur Ketua Umum saat ini, ketika APBD diharamkan untuk mendanai sebuah klub dan kepala daerah tidak berani lagi bermain-main dengan kas daerah untuk membiayai maupun untuk memimpin.
Berawal ditahun 2011 ketika riak-riak PSSI PUSAT yang dipimpin Djohar Arifin menjadi prahara sepakbola nasional yang berimbas kepada klub-klub indonesia temasuk PSMS Medan yang terpecah menjadi dua (ISL & IPL) hingga sampai saat ini ( 2013 ).
Peran panjang dimainkan 40 klub PSMS dan didukung aktor-aktor intelektual kebun bunga membuat kondisi "AYAM KINANTAN" semakin terpuruk jatuh.Mental-mental pengkhianat yang penuh kebusukan seakan tak mau hilang lenyap dari kebun bunga sehingga muncul pemeo "DINDING & RUMPUT BISA BICARA".
Terpilihnya Indra Sakti Harahap sebagai Ketua Umum PSMS Medan dalam RULB ( Rapat Umum Luar Biasa )dihotel Candi yang didukung oleh 27 Klub PSMS serasa membawa angin segar bagi masyarakat medan,walaupun muncul banyak pertanyaan kenapa hanya 27 Klub yang mendukung dari 40 Klub PSMS Medan?
Teka-teki tersebut tejawab ketika diselenggarakannya RALB ( Rapat Anggota Luar Biasa ) dihotel Santika Dyandra yang memilih Benny Harianto Sihotang sebagai Ketua Umum PSMS Medan dengan sandiwara pengunduran diri Wahyu Wahab dan Fredy Hutabarat sebagai kandidat Ketua Umum.
Dukungan 25 Klub PSMS terhadap Benny Sihotang melapangkan perjalanan sinetron "PSMS JADI DUA" yang diperankan aktor-aktor kelas kakap yang mengatasnamakan kepentingan sepakbola medan.
(RULB dan RALB sungguh-sungguh LUAR BIASA)
Mafia kebun bunga sebut saja namanya begitu,dari 40 Klub PSMS beranak pinak menjadi 52 Klub PSMS,semua mengaku yang paling sah dan asli.Tanpa malu masing-masing menunjukan belangnya,52 Klub dan 2 kubu PSMS berjalan dengan pembenaran masing-masing.
Mafia Hijau dan Mafia Putih (warna cat mess kebun bunga ) saling mengejek dan menjatuhkan,tanpa rasa bersalah diatas dendam pribadi sehingga terbentuklah Barisan Sakit Hati yang mengakar kuat tanpa sebab.
THE KILLER julukan yang sangat mentereng pada saat itu membuat team kebanggaan kota medan sangat disegani lawan dalam setiap pertandingan.
Sekarang PSMS Medan bukan lagi sebuah klub sepakbola kebanggaan sebagian anak medan,krisis keuangan,krisis kepercayaan diri serta krisis prestasi kerap melanda team yang terbentuk pada 21 April 1950 ini.
40 Klub yang katanya memiliki PSMS Medan saat ini kerap menjadi batu sandungan dalam pemilihan figur Ketua Umum saat ini, ketika APBD diharamkan untuk mendanai sebuah klub dan kepala daerah tidak berani lagi bermain-main dengan kas daerah untuk membiayai maupun untuk memimpin.
Berawal ditahun 2011 ketika riak-riak PSSI PUSAT yang dipimpin Djohar Arifin menjadi prahara sepakbola nasional yang berimbas kepada klub-klub indonesia temasuk PSMS Medan yang terpecah menjadi dua (ISL & IPL) hingga sampai saat ini ( 2013 ).
Peran panjang dimainkan 40 klub PSMS dan didukung aktor-aktor intelektual kebun bunga membuat kondisi "AYAM KINANTAN" semakin terpuruk jatuh.Mental-mental pengkhianat yang penuh kebusukan seakan tak mau hilang lenyap dari kebun bunga sehingga muncul pemeo "DINDING & RUMPUT BISA BICARA".
Terpilihnya Indra Sakti Harahap sebagai Ketua Umum PSMS Medan dalam RULB ( Rapat Umum Luar Biasa )dihotel Candi yang didukung oleh 27 Klub PSMS serasa membawa angin segar bagi masyarakat medan,walaupun muncul banyak pertanyaan kenapa hanya 27 Klub yang mendukung dari 40 Klub PSMS Medan?
Teka-teki tersebut tejawab ketika diselenggarakannya RALB ( Rapat Anggota Luar Biasa ) dihotel Santika Dyandra yang memilih Benny Harianto Sihotang sebagai Ketua Umum PSMS Medan dengan sandiwara pengunduran diri Wahyu Wahab dan Fredy Hutabarat sebagai kandidat Ketua Umum.
Dukungan 25 Klub PSMS terhadap Benny Sihotang melapangkan perjalanan sinetron "PSMS JADI DUA" yang diperankan aktor-aktor kelas kakap yang mengatasnamakan kepentingan sepakbola medan.
(RULB dan RALB sungguh-sungguh LUAR BIASA)
Mafia kebun bunga sebut saja namanya begitu,dari 40 Klub PSMS beranak pinak menjadi 52 Klub PSMS,semua mengaku yang paling sah dan asli.Tanpa malu masing-masing menunjukan belangnya,52 Klub dan 2 kubu PSMS berjalan dengan pembenaran masing-masing.
Mafia Hijau dan Mafia Putih (warna cat mess kebun bunga ) saling mengejek dan menjatuhkan,tanpa rasa bersalah diatas dendam pribadi sehingga terbentuklah Barisan Sakit Hati yang mengakar kuat tanpa sebab.
40 Klub PSMS Medan
1. Sinar Medan 21.
Darma Putra
2. Indonesia Muda 22.
Tornado
3. Bintang Utara 23.
RBC
4. Dinamo 24.
Torpedo
5. PSAD 25.
Garuda
6. Medan Utara 26.
POR Pembangunan
7. Tirtanadi 27.
Kinantan
8. Kejora 28.
Padang Lawas Utara
9. Perisai 29. Mandala Putra
10. Deli Putra 30. Kuda Laut
11. Angkasa 31. Putra Medan
12. BBD 32.
Tirtanadi Muda
13. Teras 33.
Putra Tuntungan
14. PO.Polisi 34. Mohan
15. Medan Tama 35.
Kesawan Putra
16. Bintang Selatan 36.
The Attacks
17. Pita Sutra 37.
Himalayakt
18. Sahata 38.
Meteor
19. Sri Naga 39. Mandala Sakti
20. Volta 40.
Medan Putra
Klub Pendiri PSMS
Medan
1. Medan Sport 4.
Al Wathan
2. Deli Mij 5. P.O.Polisi
3. Sahata 6. Indian Foot Ball Team
Tokoh Pendiri PSMS
Medan
1. Adinegoro 4.
T.Harris
2. Madja Purba 5.
Dr.Pirngadi
3. Sulaiman
Siregar 6. Tedja Singh
Komentar
Posting Komentar